Riauaktual.com - Penangkapan empat orang terduga teroris di Riau merupakan jaringan yang berada di Jambi beberapa waktu lalu.
Setelah dilakukan pengembangan, tim Densus 88 mengendus keberadaan terduga teroris di wilayah Riau.
Terkait hal ini Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, Selasa (24/10) membenarkan empat orang terduga teroris diamankan.
"Ya benar. Yang nangkap tim Densus 88. Kita dari Polda Riau cuma bekap saja," kaya Guntur.
Lebih jauh dia menjelaskan, empat orang terduga teroris diamankan di lokasi yang berbeda.
Di antaranya, Desa Pandau Kecamatan Siak Hulu Kampar diamankan dua orang sekitar pukul 06.00 WIB yakni BST dan WW alias Abu Afif.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan, berhasil diamankan satu orang sekitar pukul 08.00 WIB di Tangkerang Pekanbaru yakni YH alias Abu Zahid.
Pengembangan lagi, tim Densus 88 dan Polda Riau kembali mengamakan satu orang lainnya berinisial H alias Abu Bukhori. Terduga terorisme ditangkap sekitar pukul 10.00 WIB, di Perumahan Taman Griya Anggrek Kubang, Kampar.
Guntur menjelaskan, empat terduga teroris ini diduga akan melakukan aksi eksekusi (penyerangan) ke kantor-kantor polisi di Pekanbaru yang dipimpin oleh WW alias Abu Afif.
"Kalau dari hasil penyelidikan, para terduga teroris akan melakukan aksi teror," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa empat terduga teroris ini adalah jaringan Jamaah Ansori Daulah. Mereka diikuti sejak enam bulan yang lalu, hingga akhirnya ditangkap.
"Saat ini masih dilakukan pengembangan," tambah Guntur.
Penggeledahan Rumah Pelaku
Sebelum dilakukan penggeledahan, pihak kepolisian mengamankan seorang perempuan yakni istri terduga teroris BST alias Abu Ibrahim di rumahnya Jalan Giam XII, RT 03 RW 15, Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (24/10) sekitar pukul 11.00 WIB.
Istri terduga teroris ini belum diketahui identitasnya. Hanya saja beberapa orang polwan membawa perempuan tersebut ke dalam mobil.
"Saya jemput anak dulu ke sekolah, boleh," pinta perempuan tersebut.
Namun polisi yang menggiring dirinya belum memperbolehkan.
"Nanti sama-sama kita ke sekolah, ya," jawab salah satu polwan.
Perempuan itu berusia sekitar 30 tahun. Dia saat dibawa polisi mengenakan baju hitam dan jilbab warna abu-abu.
Sesekali ia terlihat merengek dan heran kenapa dibawa oleh polisi.
"Kenapa saya dibawa buk, saya salah apa," ujarnya heran.
Kemudian istri terduga teroris itu dikembalikan lagi ke rumahnya. Polisi juga diminta warga untuk menerima keberadaan istri terduga teroris tersebut.
Selanjutnya istri terduga teroris ini dibawa polisi, yang membuat warga disekitar tempat kejadian perkara (TKP) heran.
Menurut Hj Nuraida, salah satu tetangga terduga teroris BST alias Abu Ibrahim, selama ini tidak ada yang mencurigakan dari aktivitas di rumah yang di police line (garis) polisi tersebut.
"Saya tau pak Beni (terduga teroris) aja. Nama istrinya saya tidak tau. Kami selama ini manggil ibu Ibrahim aja," kata Nuraida pada Riauaktual.com.
Dia bahkan mengaku selama ini melihat BST dan istrinya sering mengikuti kegiatan sosial masyarakat dan rajin ke masjid.
Sehingga warga sama sekali tidak mencurigai kalau BST terduga jaringan teroris di Indonesia.
"Saya kaget sekali dengan pak Beni ditangkap karena diduga teroris. Saya melihat language kejadian seperti ini. Biasanya cuma nampak di televisi," kata Nuraida heran.
Senada dikatakan Zainal Arifin selaku Ketua RT 03. Dia mengaku kaget saat menerima tamu dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri yang datang ke rumahnya.
"Tim polisi ajak saya untuk memeriksa rumah pak Beni (BST). Mereka bilang ada jaringan teroris. Saya sontak kaget mendengar kata teroris itu," ujar Zainal pada Wartawan.
Rumah dia dengan BST berhadapan. Sehingga tidak terlihat adanya aktivitas mencurigakan dari BST dan keluarganya.
Tinggal di Jalan Giam XII lebih kurang enam bulan. Beberapa waktu lalu sempat ingin mengurus surat pindah dari Pasaman Sumatera Barat (Sumbar) ke Pekanbaru.
"Kemarin mau buat surat pindah sama saya. Istri pak Beni orang Pasaman. Jadi mereka mau pulang dulu untuk mengurus perpindahan itu," kata Zainal.
Lagi kata dia, selama ini BST tinggal bersama istri dan satu orang anaknya laki-laki. Aktivitas sehari-hari seperti orang biasa saja.
"Gak ada yang mencurigakan. Mereka sering ikut kegiatan masyarakat disini," ungkap Zainal.
Meski demikian, dia mengaku tak habis pikir kalau BST terduga jaringan teroris yang telah ditangkap Densus 88 tersebut.
"Ya, benar atau tidak dia teroris saya gak tau," katanya.
Sementara itu, pihak kepolisian yakni Densus 88, Polda Riau dan Polres Kampar melakukan penggeledahan di dalam rumah terduga teroris tersebut.
Lebih kurang dua jam dilakukan penggeledahan, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti.
Saat itu salah satu personel menggunakan tombol anti peluru membawa sebuah tas berisi beberapa barang seperti linggis, parang, panah beserta busur, dokumen dan sebagainya.
Pihak kepolisian tidak memperlihatkan kepada awak media apa saja barang yang disita yang akan dijadikan bukti. (IG)
BERITA VIRAL : BREAKING NEWS : Supir Go-Car di Pekanbaru ini Dikabarkan Hilang Sejak Kemarin
BERITA VIRAL : 'Negara Boleh Tak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Ada', Kapolda Riau : Isi Berita Itu Hoax
BERITA VIRAL : Bejat! Setelah Rampok Harta Korban, Pria ini Lalu Memperkosa Pemilik Rumah
BERITA VIRAL : Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Bekal yang sudah Beraksi di 34 Titik di Pekanbaru
BERITA VIRAL : Pria yang Ditemukan Tewas di Bandara SSK Pekanbaru, Dipastikan Korban Pembunuhan
BERITA VIRAL : Istri ASN Kepergok Indehoi dengan Sopir di Mobil, Buktinya Tisu
BERITA VIRAL : Ini Kronologis Istri Kedua Bunuh Ketua DPRD, Sembunyi di Balik Pintu
BERITA VIRAL : Astaga, Geng Cewek SMA Ini Tampar dan Paksa Buka Jilbab Temannya Lalu Unggah ke Instagram